Public Liability v Product Liability

Apa perbedaan antara Public Liability v Product Liability ?

To answer this question, it must first be understood that the basic covers for public liability and product liability insurance are the same

Commercial General Liability (CGL) Insurance – Quotation

Commercial General Liability (CGL) Insurance menjamin tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga sehbungan dengan aktivitas pekerjaan atau bisnis, CGL umumnya meliputi Public Liability, Product Liability, Completed Operation, Workmen Compensation, Employers Liabiity, Automobile Liability, Umbrella, Excess of Loss Liability dan lain-lain

Product Liability

Toy-makers deny responsibility

 

China: A two-year-old boy ran with a plastic six-­centimetre nail clenched in his teeth, when he tripped and fell on his face. The nail shot down his throat and formed an air-tight plug in his trachea. Although an ambulance officer managed to dislodge it with the help of a pair of pliers, the boy was pronounced dead. The nail was part of Playskool Tool Benches sold in American retail chains – one of 20 billion toys that China exported in 2006.

 

Undang-Undang Perlindungan Konsumen baru di Thailand

Thailand: Klaim product liability di Thailand selama ini adalah berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen serta Hukum Perdata dan Hukum Dagang. mengingat  undang-undang tersebut dinilai tidak lagi memadai untuk melindungi konsumen yang menderita kerugian dan juga untuk menghalangi penjualan produk-produk yang tidak aman, pada bulan Desember 2007 pihak legislative Thailand menetapkan undang-undang baru yaitu Product Liability Act BE 2551 (2008) yang akan mulai efektif 20 Februari 2009

 

Nagase menarik DVD players buatan China

Jepang: Perusahaan Jepang Nagase melakukan penarikan kembali lebih dari sekitar setengah juta pemutar DVD, TV layar datar, LCD yang diproduksi di Cina dan diimpor ke Jepang, layer peralatan elektronik tsb mungkin menjadi terlalu panas dan dapat terbakar (meskipun tidak ada kasus). Perusahaan memperkirakan akan mengeluarkan biaya lebih dari JPY14 triliun (USD115 juta) untuk menarik kembali produk-produk yang telah dipasarkan. Nagase tidak menyebutkan nama produsen china tsb namun mengatakan ia akan meminta mereka untuk menanggung sebagian dari biaya penarikan kembali hal ini diperkirakan akan berpengaruh pada jumlah keuntungan Nagase tahun lalu.

Obat batuk sirup menyebabkan 100 orang meninggal di Panama

Cina: Sebuah perusahaan Cina diduga menyebabkan kematian 365 orang di Panama – 100 dari mereka yang dikonfirmasi meninggal akibat mengkonsumsi obat batuk sirup. Gliserin Taixing pabrik yang telah memproduksi gliserin buatan, yang merupakan bahan dalam batuk sirup, obat demam dan obat-obatan lainnya, serta produk makanan, dengan diethylene glycol, yang merupakan bahan pemanis buatan. Pejabat pemerintah mengemukakan bahwa bahan-bahan tersebut ditemukan tercampur dalam 260.000 botol obat batuk sirup. Gliserin palsu tersebut diketahui telah beredar melalui beberapa perusahaan perdagangan dari Cina ke Spanyol, dan kemudian ke Panama.

Products Liability: Asuransi Product Liability untuk Oli, Pelumas dan Oil Additive lainnya

Saya tertarik untuk menulis pengalaman beberapa hari yang lalu saat presentasi dan membuat penawaran Product Liability Insurance untuk perusahaan yang memproduksi dan juga sole distributor Indonesia untuk oli pelumas synthetic, oil additive dan minyak rem merek terkenal buatan Amerika baik untuk sepeda motor maupun mobil.

 

Perusahaan tersebut diwajibkan oleh produsennya untuk membeli Product Liability Insurance untuk oli dan minyak rem yang dijual di Indonesia.

 

Mengapa Perusahaan harus membeli Product Liability Insurance?